Cara Tunawisma Bersandar Hidup pada Bitcoin
Bitcoin is an innovative payment network and a new kind of money.
Paul Harrison, Chris Kantola, and Jesse Angle, duduk santai sedang mengais bitcoin diluar
perpustakaan umum di Pensacola, Florida. Photo: Michael Spooneybarger/WIRED Jesse Angle adalah seorang tunawisma yang hidup di jalanan Pensacola, Florida, terkadang ia tidur di gereja terdekat, malam lain ia tidur dibelakang bangunan jantung kota, dibawah carport (shelter mobil) yang dapat melindunginya dari hujan. Tiap pagi ia bangun dan mengambil beberapa makanan, lalu ia pergi ke Martin Luther King Plaza, melewati jalanan bekas trolley. Ia menyukai taman ini karena teman-temannya suka nongkrong di sana juga, dan merupakan suatu tempat yang baik untuk mendapatkan uang belanja. Tetapi ia bukan pengemis jalanan. Ia menggunakan internet gratis dan dengan laptopnya Angle menonton YouTube videos dan ia mendapat imbalan bitcoin.
Untuk setiap video yang ia nonton, Angle mendapat 0.00004 bitcoins atau sekitar setengah cent dari BitcoinGet guna meningkatkan trafiic video klip sipemasang iklan. . Ia dapat menonton 12 video sehari dan ia mendapatkan sekitar 6 cent USD, dan ia dapat menambah dengan mudah dengan Bitcoin Tapper sebuah apps android phone dan akan mendapat sekitar 0.000133 sehari cuma beberapa cent USD. Tetapi buat Angle ini cara yang baik untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Angle, 42. sesungguhnya dapat kupon makanan, tetapi itu tidak cukup untuk satu bulan. Internet dapat menghasilkan uang tambahan yang ia butuhkan untuk membeli makanan setiap hari. Sejak membuat bitcoin wallet (untuk dapat menerima bitcoin seperti Paypal untuk dollar). sekitar 3 atau 4 bulan yang lalu, ia telah mendapatkan antara 4 atau 5 bitcoin . Pada saat nulis harga 1 bitcoin sekitar 657 USD jadi ia sudah mendapat sekitar 3285 USD. Melalui Youtube video, Bitcoin Tapper, Faucets, view ads dan kadang menerima donasi. Ia melakukan pekerjaan aneh buat orang orang seluruh Pensacola bahkan seluruh dunia (saat itu, sekarang tidak lagi aneh). Ia dibayar dengan bitcoin, hanya karena ini pekerjaan mudah dan aman. dan tidak perlu khawatir akan dirampok. Jesse Angle bukanlah tunawisma seperti pada umumnya. Tapi ia telah menunjukan bahwa bitcoin dapat merubah dunia dalam banyak hal daripada yang kita bayangkan. Banyak yang percaya bitcoin dapat membantu tunawisunia suatu negara, tidak hanya memberi uang tambahan tetapi dapat membangun shelter buat urban tunawisma lebih cepat, menyalurkan donasi untuk makanan, ranjang dan selimut. Angle mengenal bitcoin melalui Sean's Outpost. Lembaga amal Pensacola telah memperoleh peningkatan yang dratis sekitar $32,000 melalui suatu program pengumpulan donasi dengan bitcoin dibandingkan dengan American dollar. Hingga saat ini lembaga ini telah menerima sumbangan bitcoin dari 25 negara yang berbeda dan telah membelikan 16.000 makanan untuk tunawisma Pensacola. Paul Harrison, batere laptopnya lemah saat main video game. Photo: Michael Spooneybarger/WIRED
Kita perlu smartphone untuk mendapat bitcoin, atau alat semacamnya yang dapat menjangkau internet. Tetapi para tunawisma lebih sering membawa alat yang portable seperti laptop, tablet dan android phone. Di negara negara maju banyak lembaga dan toko yang menyediakan WiFi gratis, bahkan di Asia Tenggara pun WiFi sudah disediakan secara gratis di tempat-tempat umum, seperti di Philipines, Malasia, Singapore, Brunei dan Thailand.
Sebelum memulai mengais bitcoin kita perlu Bitcoin wallet yang berguna untuk menyimpan dan membelanjakan/menukar bitcoin (contoh bitcoin address 1MHwWNhhFUMUj294Bw9AW9Pf6srZg6wKo5) Jika wallet kita telah terisi kita bisa menukarnya dengan uang dollar atau rupiah. Angle sedang menukar bitcoin dengan Papa John's e-gift card, yang mana uangnya ia gunakan untuk membeli makanan buat dirinya dan teman temannya. Photo: Michael Spooneybarger/WIRED
Sejak ditemukan oleh Satoshi Nakamoto tahun 2009. Bitcoin menjadi ajang business kaum elite dan menjadi sandaran hidup bagi kaum urban khususnya para pengangguran, galandangan dan orang orang yang kurang modal. Untuk mendapat Bitcoin yang cukup untuk bertahan hidup mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam bahkan semalaman, tentu ada jeda atau istirahat setelah berapa jam disamping kita penat, juga untuk mendinginkan laptop.
Memang Pekerjaan ini kelihatan gampang tapi sangat butuh kesabaran dan ketahanan fisik. Pemburuan Bitcoin melalui website banyak ragamnya yang paling utama adalah Faucet, hanya dengan mencantumkan Bitcoin addres dan memecahkan Captcha, terus Claim Bitcoin, biasanya kita akan mendapat sekitar 200 -10.000 satoshi. (1 Satoshi =0.00000001Bitcoin) dan pada umumnya dapat diclaim lagi setelah satu jam. Angle sedang mencukur Kantola. Photo: Michael Spooneybarger/WIRED
Angle menambang bitcoin duduk di bangku taman. Photo: Michael Spooneybarger/WIRED
Di Martin Luther King Plaza, Chirs Kantola duduk di banku taman terlihat frustasi karena tidak ada koneksi WiFi. Photo: Michael Spooneybarger/WIRED
Ini hanya sekedar informasi betapa beratnya usaha orang-orang urban, gelandangan dan pengangguran untuk dapat hidup, yang penting Lakukan sesuatu dan menghasilkan dan tidak melanggar Aturan. Buat teman teman dari seluruh Indonesia yang ingin tahu lebih banyak tentang bitcoin silahkan tulis di comment bawah
|
loading...
|